DUA SYARAT UTAMA DITERIMANYA AMALAN


by Zubair IbnuAwwam


Sahabatku semua ahli group yang dikasihi ALLAH SWT
Ibadah adalah merupakan sebuah kata yang amat sering terdengar di kalangan kaum muslimin, bahkan mungkin bisa kita pastikan bahwa tidaklah seorang muslim kecuali pernah mendengarnya dan menyebutkannya.

Sahabatku sekalian Lebih jauh lagi daripada itu ibadah juga adalah merupakan tujuan utama diciptakannya seluruh jin dan seluruh manusia diatas permukaan bumi ini.

Sebagaimana firman ALLAH ‘azza wa jalla (yang artinya),
“Dan tidaklah Aku ciptakan seluruh jin dan seluruh manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu” (QS. Adz Dzariyat [51] :56).

Namun apakah kita telah mengetahui bahwa ibadah memiliki syarat agar ibadah tersebut diterima di sisi ALLAH SWT sebagai amal sholeh dan bukan amal yang salah?

Dua syarat dalam ibadah itu adalah :
[1] berniat IKHLAS kepada ALLAH ‘Azza wa Jalla dan
[2] ittiba’ (MENCONTOHI) Rasulullah shollallahu ‘alaihi was sallam.

Sahabatku sekalian dalam semua jenis ibadah ataupun amalan mestilah mengikuti dua syarat diatas agar ibadah dan amalan kita diterima disisi ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala

Dalam perkara ikhlas ini Huzaifah al-Yaman radhiyallahu 'anhu meriwayatkan, bahwa ada yang bertanya kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam tentang apa itu ikhlas.
Rasulullah menjawab dengan sabdanya yang bermaksud :
"Aku bertanya kepada Jibril 'alaihissalam, 'apakah itu ikhlas?' Kemudian Jibril berkata, 'Aku bertanya kepada ALLAH subhanahu wata'ala, 'apakah yang sebenarnya itu ikhlas?'
Dan ALLAH SWT menjawab dengan berfirman, 'Ikhlas adalah suatu rahasia dari Rahasia-Ku yang Kutempatkan di lubuk hati hamba-Ku yang Kucintai" (HR. Al-Qazwiny)

Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu pula menuturkan,
bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ada tiga perkara yang tidak akan menjadi belenggu di dalam hati
seorang Muslim, kalau ia menetapi mengamalkan dan melaksanakannya:
1) ikhlas dalam beramal semata karena ALLAH SWT,
2) memberi nasihat yang TULUS kepada pimpinan atau atasan, dan
3) tetap berkumpul seiring dengan sesama Muslim"
(HR. Ahmad,dan Ibnu Hibban)

Dan, ALLAH subhanahu wata'ala berfirman:
"Ingatlah, sesungguhnya hanya kepunyaan ALLAH-lah
agama yang ikhlas (tulus dari syirik)"
(Az-Zumar, 3)

Dalil untuk syarat yang kedua adalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam yang diriwayatkan dari jalur Ummul Mu’minin Aisyah rodhiyallahu ‘anha (yang artinya), “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak”(HR.Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)

Dalam redaksi yang lain (yang artinya),
Bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini
yang tidak ada asalnya,maka perkara tersebut tertolak” ( HR. Muslim no. 1718 )

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan,
“Hadits ini adalah hadits yang sangat agung mengenai pokok Islam. Hadits ini merupakan timbangan amalan zhohir (lahir). Sebagaimana hadits ‘innamal a’malu bin niyat’ [sesungguhnya amal tergantung dari niatnya] merupakan timbangan amalan batin. Apabila suatu amalan diniatkan bukan untuk mengharap wajah Allah, pelakunya tidak akan mendapatkan ganjaran. Begitu pula setiap amalan yang bukan ajaran ALLAH dan Rasul-NYA, maka amalan tersebut tertolak. Segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama yang tidak ada izin dari ALLAH dan Rasul-NYA, maka perkara tersebut bukanlah agama sama sekali.”(Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 77.)

Dari Sufyan As-Sauri berkata:
Tidak diterima perkataan melainkan dengan amal dan tidak diterima amal dan perkataan melainkan dengan niat (ikhlas) dan tidak bermanfaat perkataan, amal dan niat ikhlas melainkan dengan menepati Sunnah"

ALLAH subhanahu wata'ala berfirman maksudnya :
Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar beribadah kepada Allah dengan hanya mengikhlaskan diin untukNya. (QS. Al Bayyinah:5).

Raulullah Shallallahu Alaihi wasallam bersabda maksudnya :

( مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ) رواه مسلم

Barang siapa melakukan suatu amal yang tidak ada
Dalam ajaran kami maka amalan itu tertolak. (HR.Muslim)

SELAMAT BERAMAL DAN IKHLASKANLAH SEGALA AMALAN KARENA ALLAH SWT WASSALAM... WAALLAHUALAM

Comments

Popular Posts